Jabir Ibnu Hayyan The Father of Modern Chemistry

0

Oleh Achmad Asri Amri



 


Jabir Ibnu Hayyan dikenal sebagai The Father of Modern Chemistry atau Bapak Ilmu Kimia Modern.

Jabir adalah seorang muslim yang ahli di bidang kimia, farmasi, fisika, filsuf, dan astronomi. Ilmuwan yang juga ahli farmasi itu dinobatkan sebagai Renaissance Man (manusia yang mencerahkan).

Beliau mempunyai nama lengkap Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan. Oleh orang-orang Eropa, Jabir Ibnu Hayyan lebih dikenal dengan nama Geber. Dia dilahirkan di tus, Iran pada tahun 721M dan meninggal di Kufah, Iraq pada tahun 815M.

Jabir Ibnu Hayyan menemukan banyak zat kimia, di antaranya asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, dan larutan aqua regia (larutan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas. Selain menemukan zat kimia, ia juga menemukan beberapa teknik dalam ilmu kimia, di antaranya adalah teknik distilasi dan teknik kristalisasi.

Dalam bidang kimia terapan, ia menerapkan ilmu kimia ke dalam proses pembuatan besi dan logam lainya. Ia juga menemukan formula pencegah karat pada logam.

Jabir Ibnu Hayyan layak disebut sebagai The Father of Modern Chemistry kerena menemukan banyak dasar ilmu kimia. Dialah yang pertama menggunakan magandioksida pada pembuatan gelas kaca. Jabir Ibnu Hayyan juga pertama kali mencatat bahwa pemanasan Wine akan menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang memberikan jalan bagi al-Razi untuk menemukan Etanol.

Ia merumuskan tiga tipe berbeda dari zat kimia berdasarkan unsur-unsurnya:

  •  Air (spirtus)
  •  Logam, seperti pada emas, perak, timah, tembaga, besi.
  •  Bahan campuran, yang dapat dibuat bubuk.

Kimia membuat dunia menjadi indah dan menyenangkan. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi serta enegi yang menyertainya.

Pembuatan asam anorganik yang telah ditemukan Jabir telah memberikan arti penting dalam sejarah kimia. Dengan ilmu kimia kita dapat merubahbahan alam menjadi produk yang lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dapat mengerti kebutuhan hidup manusia, serta mengerti berbagai gejala alam yang kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dia memiliki kebiasaan menulis kalimat di akhir uraian suatu eksperimen yang berbunyi, “Saya pertama kali mengetahuinya melalui tangan dan otak saya, dan saya menelitinya hingga sebenar mungkin, dan saya mencari kesalahan yang mungkin masih terpendam.”

 

Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)