BJ Habibie orang pertama di dunia yang menghitung urutan keretakan pesawat, temuan ini membuat pesawat lebih aman.

0

Oleh Achmad Asri Amri:



Prof.DR (HC). Ing.Dr.Sc.Mult. Bacharudin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie merupakan pria kelahiran Pare-Pare (Sulawesi Selatan), tepatnya pada 25 juni 1936.

Habibie adalah orang pertama di dunia yang menunjukan bagaimana cara menghitung urutan keretakan pesawat hingga tingkat atom-atomnya.

Habibie menjadi persiden ke-3 indonesia. Di masa kecil, Habibie telah menunjukan kecerdasannya dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya fisika. Selama 6 bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Insitut Teknologi Bandung (ITB), dan melanjutkan ke Rhenisc Whesfalische Teknische Hoschule-Jerman.

Pak Habibie menikah dengan teman SMA-nya, Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Habibie harus bekerja untuk membiyai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya.

Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude atau lulus dengan nilai sangat sempurna.

Sebelum memasuki usia 40 tahun, karir Habibie sudah sangat cemerlang, terutama dalam desain dan konstruksi pesawat terbang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman dan ia pun mendapat “kedudukan terhormat”, baik secara materi maupun intektualitas di kalangan masyarakat Jerman.

Selama bekerja di MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pesawat terbang seperti “HABIBIE FACTOR”,”HABIBIE Theorem”, dan “HABIBIE METHOD”.

Sebagian karya beliau dalam proyek pembuatan pesawat terbang di antaranya:

Pesawat Angkut DO-31,

Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130,

Hansa jet 320 (Pesawat Eksekutif),

Airbus A-300 (untuk 300 penumpang),

CN-235, N-250, Helikopter BO-105,

dan Multi Role Combat Aircraft (MRCA),

serta beberapa proyek rudal dan satelit.

 


Salah satu penemuan Habibie adalah bagaimana mengatasi kerusakan pada pesawat karna retakan. Oleh dunia penerbangan, teori Habibie  ini lantas dinamakan crack progression.

Dari sinilah Habibie mendapat julukan sebagai Mr.Crack, temuan ini membuat pesawat lebih aman. Tidak saja dapat menghindari resiko pesawat jatuh, tetapi juga membuat pemeliharaannya lebih mudah dan murah.

Salah satu pesawat rancangan habibie adalah CN-235. Banyak Negara  termasuk adidaya Amerika Serikat yang memercayakan operasi militer pada Pesawat Terbang CN235.

 Tak kurang dari 21 negara di dunia yang sudah merasakan kehebatan pesawat Indonesia dan mengakui bahwa CN-235. Merupakan pesawat terbaik dikelasnya.



“Saya punya beberapa gambaran untuk membandingkan biaya satu kilo pesawat dibandingkan satu kilo beras. Satu kilo pesawat harganya 30.000 dolar AS dan satu kilo beras adalah 7 sen. Jika anda ingin membayar untuk satu kilo produk teknologi tinggi dengan satu kilo beras, saya yakin tidak akan cukup”.

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)