Al-Farabi adalah filsuf besar. Ia dijuluki sebagai guru kedua (The second teacher), guru pertama adalah Aristoteles. Al-Farabi juga seorang ahli music yang hebat. Nama lengkapnya adalah Abu Nashr Muhammad ibn Tasrkan al-Farabi. Lahir di Transoxiana, Uzbekistan.
Al-Farabi lahir sekitar tahun 870 M dan meninggal pada tahun 970 M. Al-Farabi dikenal dengan nama Avennaser atau Alfarabius. Ayahnya adalah orang Persia yang menjadi panglima perang Turki. Sedangkan ibunya berasal dari Turki.
Al-farabi adalah filsuf yang hebat. Keahliannya yang paling hebat ialah dalam ilmu mantik (logika). Dialah orang yang memberikan pengaruh ilmu logika ke dalam kebudayaan Arab. Selama hidupnya, al-Farabi banyak berkarya. Karyanya yang paling tekenal adalah Al-Madinah al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagiaan melalui kebutuhan politik yang baik.
Selain seorang ilmuwan, al-Farabi juga seorang seniman. Ia mahir memainkan alat musik. Dia juga pandai memainkan instrumen alat musik. Dia juga menciptakan beragam instrument music dan system nada Arab yang hingga kini masih digunakan pada music Arab. Dia juga menulis Kitab al-musiqa, sebuah buku yang mengupas tentang music. Bagi al-Farabi, music juga menjadi sebuah alat terapi.
Menurut al-Farabi, manusia merupakan warga Negara yang menjadi salah satu syarat terbentuknya Negara. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain, maka manusia menjalin hubungan antar sesamanya. Hal itu berlangsung dalam proses yang panjang hingga akhirnya terbentuklah suatu Negara.
Maka jadilah warga Negara yang baik agar kehidupan kita menjadi lebih baik.