Pada akhir Perang Dunia II, Jenderal Douglas MacArthur menerima "penyerahan diri" tanpa syarat para petinggi militer dan politikus Jepang. Persoalannya bukan hanya penyerahan tanpa syarat, namun jaminan bahwa perang benar-benar berakhir, dan jaminan bahwa Jepang tidak akan melakukan perang gerilya di empat pulau utamanya.
Bangsa Jepang menganggap bangsa Amerika sedikit lebih brutal. Mereka jijik terhadap orang luar. Sikap demikian, bagaimanapun juga, menyulitkan keadaan pasca perang. Jenderal MacArthur harus mencari jalan bagaimana penghinaan itu bisa berubah menjadi penghormatan.
Secara kebetulan, para sejarawan setelah perang menemukan bahwa sebagian besar perwira tinggi militer Jepang merasa bahwa bangsa Amerika tak memahami bangsa Jepang dan hanya Jenderal MacArthur yang memahami mereka dengan baik. Oleh sebab itu mereka menghormati MacArthur.
Jenderal MacArthur memutuskan untuk menerima penyerahan Jepang tanpa syarat di atas kapal perang Missouri di pelabuhan Tokyo. Selanjutnya, MacArthur meminta para perwira seniornya tidak membawa senjata. Para penasihatnya menentang apa yang disarankan MacArthur dan berpendapat bahwa MacArthur dan perwira lainnya bisa terbunuh. Bagaimanapun juga, MacArthur tahu bahwa dengan tidak membawa senjata, secara simbolis telah memperlihatkan superioritas Amerika terhadap para perwira tinggi militer Jepang dan dapat memberikan dampak yang sangat luar biasa.
Jenderal Douglas MacArthur terbukti benar. Para perwira militer Jepang terkesan. Itu adalah bagaimana MacArthur menyelesaikan persoalan yang dihadapi Amerika saat Perang Dunia II berakhir.
MacArthur mengatakan bahwa Jepang bisa menjadi sekutu terhebat Amerika di Laut Pasifik, dan ia pun mulai menyiapkan sebuah konstitusi (MacArthur menulis semua draft pertama konstitusi itu sendiri) yang dapat menjadikan Jepang sebuah negara demokratis, menjadikan kekuasaan berada di tangan rakyat sehingga mereka dapat mengawasi kecenderungan militeristik para samurai yang telah mendorong Jepang terlibat Perang Dunia II. Dalam konstitusi itu kaum wanita memiliki hak pilih, yang sebelumnya kedudukan mereka terpinggirkan. MacArthur membolehkan pendirian serikat kerja. Ia kemudian menciptakan dua parlemen yang dikepalai oleh Perdana Menteri, model Inggris. MacArthur memerintah Jepang pasca perang. Hubungan Amerika dengan Jepang bisa dikatakan berutang kepada MacArthur.