Imam al-Ghazali memiliki nama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’i. Dia yang terkenal sebagai Hujjatul islam (argumentator islam) adalah seorang filsuf dan teolog muslim Persia. Di dunia barat pada abad petengahan dia dikenal sebagai Algazel. Dia lahir di kota kecil yang terletak di dekat Thus, Provinsi Khurasan, Republik Islam Iran, pada tahun 1058 M dan meninggal di Thus tahun 1111 M.
Ia bergelarAbu Hamid karena salah seorang anaknya bernama Hamid. Nama al-Ghazali berasal dari ghazzal yang berarti tukang pintal benang, karena pekerjaan ayahnya adalah memintal benang wol. Sedangkan Ghazali juga diambil dari kata ghazalah, yaitu kampong kelahiran al-Ghazali. Sedangkan gelar asy-Syafi’i menunjukan bahwa beliau bermazhab Syafi’i.
Sejak kecil, al-Ghazali hafiz Qur’an dan dikenal sebagai anak yang gemar belajar. Karenanya, tidak heran sejak masa kanak-kanak, ia telah belajar kepada banyak guru di kota kelahirannya.
Al-Ghazali adalah seorang ahli fikih, filsafat, dan ahli tasawuf. Beliau telah menulis 70 buah buku yang banyak diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa Latin, Prancis, Inggris, Jerman.
Salah satu karyanya adalah Ihya Ulumuddin berisi akhlak kenabian dan akhlak kehidupan. Pemikiran al-Ghazali sangat mempengaruhi sebagian besar pemimpin umat dan ulama-ulama dunia saat ini.
Nasihat al-Ghazali yang sangat terkenal akan pentingnya produktifitas dalam melahirkan karya, terutama dalam bidang tulis menulis adalah: “KALAU ENGKAU BUKAN PUTRA RAJA, JUGA BUKAN PUTRA ULAMA BESAR, MAKA JADILAH PENULIS.”
~~~
